Hilangnya
Eksistensi Permainan Tradisional
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Permainan tradisional sangatlah populer sebelum teknologi
masuk ke Indonesia. Dahulu, anak-anak bermain dengan menggunakan alat yang
seadanya. Namun kini, mereka sudah bermain dengan permainan-permainan berbasis teknologi
yang berasal dari luar negeri dan mulai meninggalkan mainan tradisional.
Seiring dengan perubahan zaman, Permainan tradisional perlahanlahan mulai
terlupakan oleh anak-anak Indonesia. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang
sama sekali belum mengenal permainan tradisional.
Permainan tradisional sesungguhnya memiliki banyak manfaat
bagi anakanak. Selain tidak mengeluarkan banyak biaya dan bias juga untuk
menyehatkan badan bias juga permainan tradisional adalah sebagai olaragah
karena semua permainan mengunakan gerak badan yang ekstra, permainan
tradisional sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara
tidak langsung, anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa
kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan
tradisional. Para psikolog menilai bahwa sesungguhnya mainan tradisional mampu
membentuk motorik anak, baik kasar maupun halus. Salah satu permainan yang
mampu membentuk motorik anak adalah dakon. Motorik halus lebih digunakan dalam
permainan ini. Pada permainan ini pemain dituntut untuk memegang biji secara
utuh sembari meletakkannya satu-satu di kotakkannya dengan satu tangan.
Selain itu, permainan
tradisional juga dapat melatih kemampuan sosial para pemainnya. Inilah yang
membedakan permainan tradisional dengan permainan modern. Pada umumnya, mainan
tradisional adalah permainan yang membutuhkan lebih dari satu pemain, Hal ini
sangat berbeda dengan pola permainan modern. Kemampuan sosial anak tidak
terlalu dipentingkan dalam permainan modern ini, malah cenderung diabaikan
karena pada umumnya mainan modern berbentuk permainan individual di mana anak
dapat bermain sendiri tanpa kehadiran teman-temannya. Sekalipun dimainkan oleh
dua anak, kemampuan interaksi anak dengan temannya tidak terlalu terlihat. Pada
dasarnya sang anak terfokus pada permainan yang ada di hadapannya. Mainan
modern cenderung bersifat agresif, sehingga tidak mustahil anak bersifat
agresif karena pengaruh dari mainan ini.
Meskipun permainan tradisional sudah jarang ditemukan, masih ada
beberapa anak Indonesia di daerah-daerah terpencil yang memainkan permainan ini
di kota besar seperti surabaya, masih ada anak yang bermain permainan
tradisional. Bahkan, permainan tradisional juga digunakan oleh para psikolog
sebagai terapi pengembangan kecerdasan anak.
Desa Sekaran Kabupaten Lamongan salah satu desa yang memiliki
penduduk yang sangat banyak terutama pada anak-anak anehnya akhir-akhir ini
sekitar tiga tahun saya lihat anak-anak tidak ada yang bermain permainan
tradisional, mereka lebih memilih permainan yang lebih modern mungkin mereka
lebih muda menjumpai permainan modern dari pada permainan tradisional karena
dilihat dari pertumbuhan perekonomian masyarakat desa sekaran semakin lama
semakin meningkat jadi tidak kemungkinan orang tua lebih suka membelikan
permainan yang lebih modern dari pada orang tua membuatkan permainan tersebut.
Pada saat ini anak-anak di Desa Sekaran Lamongan setela
pulang sekolah banyak yang mengunjungi wernet dan tempat rental play station
utuk mencari hiburan di waktu yang kosong, namun kondisi saat ini berbeda
dengan anak-anak yang masih duduk di bangku SD/MI pada masa dahulu sebelum
perkembangan ilmu teknologi masuk ke desa Dekaran Lamongan mereka setelah pulag
sekolah bermain dengan teman-temanya dengan peralatan seadanya, misalnya
bermain dengan pecahan genting (engkle), benthik (patil lele), gopak sodor,
bentengan, boy-boyan dan kekean.
Perkembangan teknologi memang mempengaruhi lunturnya
permainan tradisional dalam kehidupan anak-anak apalagi setelah ada beberapa
warga membuka usaha warnet anak-anak semakin meningalkan permainan tradisional,
di Desa Sekaran Lamongan ada sekitar lima warnet yang tersebar di dalam desa
dan semua pengunjung di dominasi anak-anak untuk main game on line apalagi pada
waktu malam hari setelah magrib semua dipenuhi anak yang masih duduk dibangku
SD/MI dan itu sangat berpengaruh untuk disalah gunakan dengan melihat situs
yang kurang mendidik kalau tanpa ada pengawasan orang tua.
Perkembangan atau kemajuan ekonomi masyarakat Desa Sekaran
Lamongan sangatlah cepat semakin lama semakin meningkat, karena warga banyak
yang pergi merantau diluar jawa untuk mencari nafkah untuk anaknya yang
ditingal dirumah dengan neneknya dan tidak bisah dipungkiri lagi pertumbuhan
ekonomi suatu masyarakat yang ditandai oleh tingginya tingkat konsumsi dan
standar hidup, revolusi teknologi intensitas modal yang makin besar dan
organisasi birokrasi yang rasional, disamakan dengan modernisasi ekonomi dengan
adanya pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih bersifat konsumtif sehinga
masyarakat akan cenderung malas memproduksi sesuatu, salah satu dampak dari
masyarakat konsumtif adalah hilangnya permainan tradisional yang ada di
Indonesia terutama pada masyarakat perkotaan pada umumnya orang tua banyak yang
malas untuk membuatkan permainan-permainan tradisional, pada masyarakat Desa
pada era modernisasi ini permainan-permainan tradisional juga semakin
menghilang salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan ekonomi yang semakin
meningkat mengakibatkan masyarakat lebih konsumtif dan para orang tua malas
untuk membuatkan permaianan-permainan tradisional pada anakanakanya, Permaianan
tradisional merupakan permainan yang sangat mudah ditemukan dan sangat mudah
dimainkan karena bahan yang dipergunakan untuk membuat permainan tradisional
sangat mudah ditemukan disekeliling kita, misalnya permainan patil lele
(benthik), gangsing (kekean), engkle, dan masih banyak lagi permaianan tradisional
yang tidak mengeluarkan biaya sedikitpun, manfaat dari permaianan tersebut juga
baik untuk kecerdasan dan skil pada anak usia dini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Permainan Tradisional
Permaianan Tradisional, merupakan permainan
atau aktivitas yang berkaitan dengan kebugaran jasmani dalam diri seseorang dan
telah memiliki tradisi yang suah berkembang selama beberapa generasi dan berupa
tradisi budaya suatu bangsa, yang dibentuk oleh masyarakat didalamnya, karena
beberapa faktor berupa nilai kearifan lokal budaya daerah tersebut. Permainan
itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu: permainan untuk bermain (play) dan
permaianan untuk bertanding (games). Permainan untuk bermain dilakukan guna mengisi
waktu luang dan bersifat hiburan pada umumnya dilakukan oleh anak-anak.
Sedangkan permainan untuk bertanding menjadi empat jenis yaitu :
1. Permainan yang memerlukan kekuatan /
keterampilan fisik (contoh: Enggrang, Dayung, Panah, dan pencak silat)
2. Permainan yang memerlukan suatu siasat
(contoh: dakon, dam-daman)
3. Permaianan yang memerlukan kekuatan fisik dan
siasat (contoh: sepak takraw. Gobak sodor, dan kasti)
4. Permainan yang bersifat untung-untungan
(contoh: karapan sapi)
Ini merupakan sebagian kecil dari permainana tradisional yang
beragam dan berbeda antara satu daerah dengan yang lainnya.
Nilai terkandung dalam permainan tradisional
Dalam setiap kegiatan pasti memiliki, kandungan nilai-nilai
didalamnya, termasuk dalam permainan tradisional, adalah sebuah bentuk
penghargaan pada usaha keras untuk mencapai prestasi yang unggul,
penghargaan, pada prestasi orang lain serta nilai-nilai religiunitas.
Permainan edukatif adalah suatu kegiatan yang sangat
menyenangkan, dapat mendidik dan bermanfaat untuk meningkatkan permainan
kemampuan berbahasa, berpikir, serta bergaul anak dengan lingkungan. Permainan
edukatif juga dapat berarti sebuah bentuk kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh kesenangan atau kepuasaan dari cara atau alat pendidikan yang
digunakan dalam kegiatan bermain, yang disadari atau tidak memiliki muatan
pendidikan yang dapat bermanfaat dalam mengembangkan diri secara seutuhnya.
Ringkasnya, permainan edukatif merupakan sebuah bentuk kegiatan mendidik yang
dilakukan dengan menggunakan cara atau alat permainan yang bersifat mendidik.
2.2 Permainan Tradisional yang edukatif
Dapat dikatakan bahwa permainan tradisional
yang dimiliki masyarakat indonesia secara kearifan lokal masing-masing daerah
di indonesia yang beraneka-ragam permainan tradisional didalamnya, setiap
permainan tentunya memiliki niali edukasi didalmnya. Kita sadari atau tidak
nilai edukasi yang tersimpan didalamnya, adalah nilai yang timbul dalam
masyrakat itu sendiri. Nilai edukasi itu sendiri terbentuk , karena masyarakat
indonesia cenderung menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan memupuk semangat
kerjasama membentuk karakter masyarakat indonesia yang ramah dan terkenal
tinggoi akan kemauan dan kerja kerasnya untuk menggapai harapan dan cita-cita
bangsa indonesia, melalui permainan/olahraga tradisionalnya.
Dari penelitian yang dilakukan para
ilmuan, diperoleh bahwa bermain mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan
anak dalam hidupnya. Tujuan Permaian Edukatif sebenaanya untuk mengembangkan
konsep diri (self concept), untuk mengembangkan kreativitas,
untuk mengembangkan kopmunikasi, untuk mengembangkan aspek fisik dan motorik,
mengemabngkan aspek sosial, mengembangkan aspek emosi atau kepribadian,
mengembangkan aspek kognitif, mengasah ketajaman pengindraan, mengembangkan
keterampilan olahraga dan menari.
Manfaat permainan edukatif
Permainan edukatif itu dapat berfungsi sebagai berikut:
1. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak
melalui proses pembelajaran sambil belajar
2. Merangsang pengembangan daya pikir, daya
cipta, dan bahasa, agar dapat menumbuhkan sikap, mental serta akhlak yang baik.
3. Menciptakan lingkungan bermain yang menarik,
memberikan rasa aman dan menyenagnkan.
4. Meningkatkan kualitas pembelajran anak-anak
2.3 Peran Penting Permainan Tradisional
Didalam masyarakat peran penting dalam
permainan tradisional, perlu kita kembangkan demi ketahanan budaya bangsa,
karena kita menyadari bahwa kebudayaan merupakan nilai-nilai luhur bagi bangsa
indonesia, untuk diketahui dan dihayati tata cara kehidupannya sejak dahulu.
Bangsa indonesia merupakan bangsa yang besar dalam keaneka ragaman kebudayaan
didalamnya, termasuk permainan tradisional didalamnya, keanekaragaman permainan
tradisional adalah karena banyaknya daerah di indonesia memiliki kearifan lokal
kebudayaan masing-masing, sehingga membentuk masyarakatn melakukan aktivitas
kebugaran jasmani yang berbeda satu daerah dengan yang lainnya.
Permainan
tradisonal memang sudah seharusnya mendapatkan perhatian khusus dan mendapatkan
prioritas yang utama untuk dilindungi, dibina, dikembangkan, diberdayakan dan
selanjutnya diwariskan. Hal seperti itu diperlukan agar permaina tradisional
dapat memiliki ketahanan dalam menghadapi unsur budaya lain di luar
kebudayaannya.
2.4 Macam-Macam Permainan Tradisioanal
Dari beberapa daerah yang ada di Indonesia, Indonesia memiliki
beraneka ragam permainan tradisional yang sangat edukatif. Macam-macam permaian
edukatif
1. Egrang
2. Gebug Bantal
3. Terompah Panjang
4. Lari Balok
5. Tarik Tambang
6. Hadang
7. Patok Lele
8. Benteng
9. Dagongan
10. Sumpitan
11. Gangsing
Salah satu permainan tradisional yang edukatif
(mengandung makna dan memberikan nilai kemanfaatan yang terkandung didalamnya
untuk edukasi (pendidikan) yang memiliki nilai mendidik anak bangsa ) akan kita
bahas dalam penulisan ini.
Permainan BENTENG dan TARIK TAMBANG adalah satu permainan
tradisional yang sering kita lakukan bagi kalangan remajad dan usia anak-anak
tetapi sesuai perkembangan kemajuan zaman dan teknologi permainan tradisional
ini sedikit memudar dari masyarakat indonesia sendiri.
Pada Permainan Benteng, memiliki tujuan
memupuk kebugaran jasmani, dan meningkatkan semangat kerjasama antar pemain
didalamnya, dan membentuk rasa kebersamaan yang kuat anata pemain yang satu
dengan pemain lainnya. Permainan ini dimainkan oleh remaja dan anak-anak dalam
permainan ini apabila pemain melanggar permainan maka mendapatkan sanksi atau
hukuman , hukuman dan sanksi yang diberikan kepada pemain apabila: (1)
menyentuh pemain lawan dengan tangan, (2) mendorong lawan dengan sengaja atau menggaet
kaki lawan, dan menyerang wasit atau membuat keributan. Makna dari diberikannya
sanksi dalam permainan ini adalah, agar pemain menerapkan sikap spotifitas atau
menjungnjung tinggi nilai kejujuran didalamnya agar nilai kebersamaan permainan
itu sendiri tidak diciderai oleh perilaku kecurangan antar pemain didalamnya.
Sedangkan,
Pada Permainan Tarik Tambang yang merupakan
permainan rakyat yang sampai sekarang masih banyak dimainkan oleh masyarakat
selain permainan panjat pinang, adalah permainan harus beregu putra maupun
putri, menggunakan seutas tali tambang yang memiliki panjang 40-60 meter.
Tujuan permainan ini memupuk semangat kerjasama dan bersosialisasi antar pemain
didalamnya, ini mengajak kita untuk saling berinteraksi antar pemain didalamnya,
selain memberikan kemanfaatan kualitas kebugaran jasmani, meningkatkan semangat
kerja sama didalamnya. Sekarang permainan tersebut hanya dapat kita jumpai pada
hariphari besar seperti hari kemerdekaan NKRI saja.
2.5 Permainan Tradisional Dalam Perkembangan IT
Perkembangan
kemajuan teknologi ,informasi dan komunikasi saat ini, membuat perubahan sosial
dalam masyrakat seurudh dunia. Masyarakat Indonesia termasuk yang mendapatkan
dampak seperti ini juga, Memudarnya permainan Tradisional di era globalisasi
termasuk perubahan sosial yang terjadi akibat dari kurangnya kesadaran
masayarakat lokal melestarikan dan memberdayakan permainan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Ini terjadi contohnya, pada semakin berkembangnya games
online lebih diminati dan disukai anak-anak zaman sekarang ketimbang
permainan tradisional atau anak-anak yang zaman dahulu sering kita mainkan.
Menurut William
F. Ogburn Seorang sosiologi Amerika, merupakan ilmuan pertama yang melakukan
penelitian terinci menyangkut proses perubahan sosial. William F. Ogburn juga
menyatakan bahwa perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material
maupun non material. Ogburn berpendapat bahwa budaya material berubah lebih
cepat dibandingkan dengan budaya non material yang dapat menyebabkan terjadinya
cultural lag. Sedangkan Globalisasi adalah suatu proses di mana antar
individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung,
terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara .
Dalam perkembangan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi keterkaitan
antara perubahan sosial dan globalisasi adalah terhadap perubahan dalam budaya
masyakarat lokal yang cenderung dinamis terhadap kemajuan zaman, dan menerima
masuknya kemajuan teknologi dengan mudah dalam masyarakat.
Dalam
suatu Masyarakat yang menerima perubahan sosial cenderung akan memiliki dampak
yang ditimbulkan bagi masyarakat yang menerima perubahan sosial itu sendiri. Terlebih
dalam Perkembangan Teknologi Informasi sudah yang sedemikian pesatnya
sangat sulit bagi kita untuk mengontrolnya. Hampir setiap detik produk
Teknologi Informasi tercipta di seluruh belahan dunia. Kita patut mengapresiasi
perkembangan Teknologi Informasi ini karena tentunya akan semakin membantu
kehidupan manusia. Dampak positif dan negatif pemanfaatan IT sudah pasti ada
dan sudah sewajarnya kita mewaspadai hal ini.
Berikut ini beberapa hal yang menjadi dampak positif perkembangan Teknologi Informasi.
Berikut ini beberapa hal yang menjadi dampak positif perkembangan Teknologi Informasi.
1. Mempermudah
dan mempercepat akses informasi yang kita butuhkan.
2. Mempermudah
dan mempercepat penyampaian atau penyebaran informasi.
3. Mempermudah
transaksi perusahaan atau perseorangan untuk kepentingan bisnis.
4. Mempermudah
penyelesaian tugas-tugas atau pekerjaan.
5. Mempermudah
proses komunikasi tidak terhalang waktu dan tempat.
Sementara itu dampak
negatif perkembangan Teknologi Informasi antara lain,
1. Isu
SARA, kekerasan dan pornografi menjadi hal yang biasa.
2. Kemudahan
transaksi memicu munculnya bisnis-bisnis terlarang seperti narkoba dan produk
black market atau ilegal.
3. Para
penipu dan penjahat bermunculan terutama dalam kasus transaksi online.
4. Munculnya
budaya plagiarisme atau penjiplakan hasil karya orang lain.
2.6 Analisis Memudarnya Permainan Tradisional
Dari uraian penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa
keberagaman permainan tradisional yang dimiliki masyarakat indonesia, merupakan
aset kebudayaan bangsa kita yang seharusnya kita jaga dan lestarikan agar tidak
hilang ditelan kemajuan zaman dengan pesatnya kemajuan dunia IT di era global.
Permainan Tradisional sudah seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari
pemerintah sebagai penyelenggara negara, dan masyrakat sebagai pembentuk
kebudayaan itu sendiri, perlu adanya pemberdayaan permainan tradisional yang
pernah ada di indonesia, caranya dengan mengajak tokoh masyarakat yang mengenal
permainan tersebut untuk terus memberika pengetahuan dan memainkan permainan
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan
permainan tradisional yang memiliki nilai kebersamaan dan memupuk semangat
nasionalisme bangsa merupakan nilai yang seharusnya tidak boleh dihilangkan
dalam masyarakat indonesia. Perubahan sosial yang mencakup unsur-unsur
kebudayaan baik material maupun non material akan berpendapat budaya material
berubah lebih cepat dibandingkan dengan budaya non material , permainan
tradisional salah satu didalamnya yang ikut terkena dampak perubahan sosial
oleh arus globalisasi.
Perkembangan
IT sudah sepatutnya kita apreasiasi akan tetapi perkembangan IT jangan sampai
menghilangkan kebudayaan lokal masyarakat itu sendiri, terlebih dalam dunia
olahraga seperti permainan tradisional, berkembang pesatnya games
online dalam segi pemainan modern bagi remaja dan anak-anak tentu
memiliki beberapa dampak yang dirasakan ,diantaranya: menurut Margaretha
Soleman, M.Si, Psi menuliskan dampak buruk secara sosial, psikis, dan fisik
dari kecanduan bermain game online dan cara-cara penyembuhannya.Berikut dampak
games online Secara Sosial:
1. Hubungan
dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh
berkurang.
2. Pergaulan
kita hanya di game on line saja, sehingga membuat para pecandu game online jadi
terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata.
3. Ketrampilan
sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain.
4. Perilaku
jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan
di game online.
Lebih banyak lagi dampak yang ditimbulkan
terhadap perkembangan IT bagi anak-anak dan remaja adalah akibat tidak dapat
dibendungnya kemajuan IT didunia tidak seimbang dengan kesiapan masyrakat
menerimanya, sehingga terkadang nilai-nilai lokal masyrakat memudar atau
ditinggalkan karena dianggap kurang menarik lagi, dan hanya mengahbiskan waktu
saja. Pada permainan tradisional yang cenderung menggunakan waktu dan fisik
memang terlihat membosankan, karena apabila ada yg lebih praktis atau mudah
sebagai hiburan, bahasa kasarnya mengapa kita harus mempersulit dengan adanya
kemajuan IT .
Pemikiran seperti itu seharusnya jangan sampai
terfikirkan, oleh kita. Sejatinya permainan tradisional membentuk semangat
kerjasama dan sikap saling komunikasi antar pemain didalamnya sehingga dapat
melatih kita berinteraksi sosial, apabila nilai dasar seperti ini dihilangkan
maka kita akan menjadi masyrakat yang tidak mampu memelihara kearifan lokal
masyrakatnya sendiri, terutama menjaga nilai-nilai edukasi kelestarian
permainan tradisional itu sendiri .
Permainan
Modern
Permainan modern ialah permainan
yang berasal dari industri atau umumnya menggunakan teknologi dalam pembuatan
serta permainannya. Permainan jenis ini menghadirkan bentuk permainan seperti
video game, baik itu dalam console maupun komputer. Ada banyak
jenis console game yang memberikan kemajuan teknologi, dalam
segi tampilan gambar maupun cara memainkan yang beragam, sehingga menarik
perhatian kita untuk memainkannya. Pabrikan video game pun senantiasa
memanjakan kita dengan kemajuan teknologi yang semakin mengagumkan. Bahkan
jenis game online yang sedang trend saat ini telah menjadi favorit hampir di
seluruh dunia.
Jenis - jenis Permainan
Modern :
a. Adventure Game (Game Pertualangan)
Permainan ini banyak dinikmati oleh para gamer,
jenis game ini pada umumnya terdiri dari banyak tingkatan dan
terdiri dari banyak karakter. Pada dasarnya game ini adalah
petualangan yang berisikan item untuk dikumpulkan sehingga dapat mencapai leveltertentu.
b. Fighting Game (Game Berkelahi)
Untuk menjadi sangat mahir dalam game ini
tidaklah sulit. Pada tipe game ini, gamerditempatkan
dalam situasi dimana harus berkelah dengan lawan, dalam setiap gameada
aturannya masing-masing. Pada game ini gamer harus
kalahkan setuap musuh yang ada pada game tersebut.
c. Racing Game (Game Balapan)
Game ini sangat diminati
oleh para pecinta otomotif, karena pada game ini gamerdituntut
untuk menang dalam setiap race. Kelebihan game ini
adalah gambar yang sangat futuristik dan atraktif.
d. Vehicle Combat Game (Game Peperangan
Luar Angkasa)
Tipe game ini termasuk paling tua diantara yang
lain. Game seperti ini kebanyakan terdiri dari kendaraan antar
planet, serta penembaknya. Game ini memberikan sasaran dan
misi yang harus diselesaikan. Biasanya game ini hanyalah
cerita fiktif belaka.
e. First Person Shooter Game (Game Menembak
Orang Pertama)
Tipe ini adalah yang terbaru, muncul pada pertengahan tahun
1998. pada game ini merupakan kombinasi antara tindakan dan
petualangan. Disebut sebagai First Person Shooter Game karena,
orang pertama yang melihat musuh harus segera menembak. Karakter dalam
permainan ini dilengkapi dengan senjata.
f. Sport Game (Game Olah Raga)
Tipe game ini adalah yang paling banyak
diminati di kalangan gamer, karena mudah serta unsur tantangan
dalam game ini tidaklah terlalu sulit.
Dampak Permainan Modern
Bagi Anak
Hal yang paling sederhana ialah kita jadi malas
belajar. Dari segi kesehatan apabila kita terlalu lama duduk dan bermain mata
dapat lelah atau rusak, tubuh pun akan mengalami gangguan karena kita tidak
banyak bergerak. Selain itu terlalu sering bermain video game membuat kita lupa
untuk bermain di luar, berbagi keceriaan dengan teman bermain di alam terbuka.
Hal ini dapat mengurangi rasa persaudaraan dan toleransi kita sesama teman,
padahal banyak manfaat dan pelajaran yang dapat kita ambil dengan bermain
bersama teman.
Permainan modern yang menghadirkan ilusi virtual,
ternyata telah membunuh rasa kemanusiaan anak-anak. Kebersamaan, kasih-sayang,
jiwa sosial yang mereka temui dalam permainan tradisional, akhirnya dihancurkan
oleh permainan industri modern. Anak-anak menjadi egois, introvert dan
akhirnya saling curiga.
Permainan tradisional kini banyak
yang terlupakan dan tergantikan oleh permainan modern padahal dampak dari
permainan modern sendiri itu akan secara langsung pada kesehatan penikmatnya,
khususnya anak-anak. Antara lain sebagai berikut:
1. Penyakit
Mata – Menghabiskan lebih dari tujuh jam sehari didepan monitor bisa
menyebabkan sindrom yang menyerupai mata kering yang diteliti oleh JAMA
Ophtyhalmoplogy. Karena mata kering dan susah melihat bisa juga mempengaruhi
ingatan si penderita.
2. Sakit
Kepala Sebelah/Migrain – Karena terlalu lama melihat layar terus menerus
makan saraf dari otak ke mata akan mengalami pembengkakan karena nyeri dan bisa
menyebabkan frustasi karena tidak bisa memikirkan apapun, yang ada hanyalah
emosi karena fungsi kerja otak tidak optimal.
B. Penyebab
Permainan Bermain Permainan Modern Menjadi Kebudayaan Dalam Masyarakat
Penyebab bermain permainan modern ini karena para orang tua takut anaknya salah
bergaul terhadap teman yang nakal, dan rata-rata orang tua yang takut terhadap
ini adalah orang tua kalangan atas yang rela membelikan apapun supaya anaknya
tidak terkontaminasi terhadap dengan anak yang nakal. Meskipun para orang tua
tau itu punya dampak buruk terhadap anaknya karena nanti sulit untuk
berkomunikasi dari luar.
C. Hal
yang Mempengaruhi Anak-Anak Lebih Suka Bermain Permainan Modern
Ketika anak yang masih kecil disuguhkan permainan yang menarik, bergambar, dan
bergerak pasti anak tersebut ingin memainkanya. Tidak peduli akan sekitarnya
namanya juga masih anak kecil, yang penting bermain itu menyenangkan. Ketika
sudah bosan akan permainan yang seperti itu, mereka akan mendownload permainan
baru dan lebih menarik lagi, karena permainan modern mempunyai jenis permainan
yang banyak.
D. Nilai-nilai
yang Terkandung Dalam Permainan Tradisional
Padahal nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional sangat banyak
dan tidak selamanya membosankan, permainan tradisional mengandung nilai-nilai
local wisdom dan pemahaman moral jika dibandingkan dengan permainan modern saat
ini, seperti :
1. Mengasah
Otak
Permainan “game online” merupakan model permainan yang mengedepankan aktivitas
otak dari pada fisik. Sedangkan, permainan tradisional juga tidak melulu
melakukan tindakan fisik, akan tetapi keterlibatan otak juga kerap dibutuhkan
dalam permainan ini. Sebut saja permainan dhakon, permainan yang diadopsi dari
filosofi bertani ini menuntut anak supaya berpikir bagaimana cara petani
mendapatkan hasil sebanyak mungkin dan kemudian disimpan di dalam lumbung.
2. Melatih
Kemampuan Menjalin Relasi Sosial
Kemampuan menjalin relasi sosial dengan individu lain merupakan sebuah tuntutan
pada permainan tradisional lainnya. Gobak sodor, misalnya. Warisan wong londo
ini menghendaki anak untuk saling bertemu dan berkomunikasi dengan anak-anak
yang lain. Mereka akan termotivasi berlatih banyak hal, antara lain melatih
mereka melakukan kerjasama, menelurkan konsep strategi yang matang, tepa selira
atau saling menghormati, berbalas budi dan percaya diri.
3. Membantu
Proses Perkembangan Fisik Dan Psikis Anak
Perkembangan fisik anak akan terlatih ketika mereka bermain engklek. Bagaimana
tidak, dengan cara melompat, menggunakan satu kaki dari petak pertama hingga
petak teratas akan melatih otot kaki dan membantu pertumbuhan tulang. Permainan
egrang juga perpengaruh positif terhadap otot tangan. Unsur biologis yang
terlibat dalam setiap permainan melandasi perkembangan otak, perubahan dan
kemampuan bergerak, dan perubahan hormonal di masa puber.
4. Melibatkan
Unsur Kognitif
Pembelajaran yang melibatkan unsur kognitif juga akan membiak seiring dengan
proses berlangsungnya permainan. Psikolog Swiss, Jean Piaget (1952), mengatakan
bahwa ada dua proses yang bertanggungjawab atas cara anak menggunakan dan
mengadaptasi sebuah konsep dasar informasi. Dua proses penting yang bertalian
erat dengan permainan yang mereka lakukan adalah: asimilasi dan akomodasi.
Dalam permainan egrang, misalnya. Budi berumur delapan tahun diberi bambu yang
sudah dirakit sedemikian rupa layaknya alat egrang. Dia belum pernah sama
sekali menggunakan alat itu. Tetapi dengan cara mengamati orang lain berjalan
tinggi dengan bambu maka dia mengetahui bahwa bambu tadi harus dinaiki pada
bagian yang sudah dirakit kemudian diayunkan ke depan. Setelah mengetahui hal
ini, dia akan memasukkan pengetahuan ini ke dalam konsep pikiran yang sudah
dimilikinya (asimilasi).
Akan tetapi, bambu tersebut terlalu berat untuk diayunkan, budi terjatuh karena
tidak bisa menjaga keseimbangan antara kaki dan tangan untuk melangkah ke
depan. Oleh karena itu, dia harus mampu menyesuaikan kekuatan kaki dan tangan
bergerak secara seimbang. Penyesuaian ini mencerminkan kemampuannya untuk
merubah sedikit pemahamannya tentang dunia (akomodasi).
5. Melatih
Perkembangan Sosioemosional.
Dalam menjalankan sebuah permainan, secara tidak langsung anak juga melakukan
proses perkembangan sosioemosional. Misalnya pada permainan bentengan. Mereka
belajar bagaimana membangun hubungan yang baik dan melakukan kerjasama tim
untuk mencapai tujuan yang sama. Perubahan emosi, perubahan kepribadian,
perkembangan ketegasan dan rasa kegembiraan saat memenangkan permainan
mencerminkan proses perkembangan sosioemosional anak.
6. Mengendap
Dengan Kuat Dalam Alam Bawah Sadar
Permainan anak-anak dipelajari ketika mereka masih memasuki fase perkembangan
kanak-kanak. Sehingga nilai dan pesan-pesan moral yang terdapat dalam permainan
tradisional tersebut dapat masuk dengan cepat. Ini pada gilirannya akan
mengendap dengan kuat dalam alam bawah sadar (unconsciousness) seseorang.
Dalam analisis Freud, ketika mereka sudah dewasa kecemasan, ketakutan, dan
apa-apa yang dipikirkannya tidak bisa luput dari dorongan alam bawah sadarnya.
Sehingga, jika sejak kecil mereka pernah mengenal nilai-nilai kearifan lokal
(local wisdom), etika perilaku dan nilai-nilai moral lainnya, maka ketika
dewasa kelak konsep ini akan tetap hadir mengiringi alam sadar (consciousness)
mereka yang kemudian termanifestasi dalam wujud perilaku nyata.
Kiranya tidak tepat jika menganggap permainan tradisional ini sebagai salah
satu permainan yang telah usang dan layak masuk museum. Nyatanya, kebermaknaan
nilai-nilai local wisdom dan pemahaman moral masih memiliki pengaruh kuat pada
usia dewasa. Sejatinya, media ini juga mampu mereduksi generasi modern yang
sarat dengan perilaku-perilaku konsumtif, hedon, dan glamorius duniawi. Sebuah
budaya baru yang teralienasi dari kearifan lokal maupun moral dan etika.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Dalam
menerima sikap perubahan sosial didalam masyrakat kita memang harus bersifat
terbuka dan dinamis terhadapa perkembangan zaman, perkembangan dunia IT. Ada
sebuah garis-garis yang harus memisahkan kebudayaan asli dengan masuknya
kebudayaan luar dalam era global saat ini. Perubahan sosial akan terjadi
apabila masyarakat menerima masuknya perubahan itu sendiri, maka dari itu kita
perlu yang namanya kesadaran sejak dini untuk menjaga dan melstarikan
kebudayaan lokal masyarakat kita sendiri, kalau bukan kita yang menjaga
kebudayaan tersebut, siapa lagi dan tidak akan menutup kemungkinan memudarnya
permainan tradisional.
b. Saran
Kita sebagai masyarakat
bangsa harus tetap melestarikan budaya Negara kita, karena budaya inilah yang
akan kita turunkan kepada generasi generasi baru yang akan melanjutkan
perjuangan kita kelak dalam membangun Negara ini.
DAFTAR PUSTAKA:
http://trisatriaprapipsunj.blogspot.co.id/2014/02/memudarnya-permainan-tradisional-akibat.html