Sabtu, 09 Januari 2016

Hilangnya Eksistensi Permainan Tradisional

Hilangnya Eksistensi Permainan Tradisional
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Permainan tradisional sangatlah populer sebelum teknologi masuk ke Indonesia. Dahulu, anak-anak bermain dengan menggunakan alat yang seadanya. Namun kini, mereka sudah bermain dengan permainan-permainan berbasis teknologi yang berasal dari luar negeri dan mulai meninggalkan mainan tradisional. Seiring dengan perubahan zaman, Permainan tradisional perlahanlahan mulai terlupakan oleh anak-anak Indonesia. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sama sekali belum mengenal permainan tradisional.
Permainan tradisional sesungguhnya memiliki banyak manfaat bagi anakanak. Selain tidak mengeluarkan banyak biaya dan bias juga untuk menyehatkan badan bias juga permainan tradisional adalah sebagai olaragah karena semua permainan mengunakan gerak badan yang ekstra, permainan tradisional sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak langsung, anak akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui permainan tradisional. Para psikolog menilai bahwa sesungguhnya mainan tradisional mampu membentuk motorik anak, baik kasar maupun halus. Salah satu permainan yang mampu membentuk motorik anak adalah dakon. Motorik halus lebih digunakan dalam permainan ini. Pada permainan ini pemain dituntut untuk memegang biji secara utuh sembari meletakkannya satu-satu di kotakkannya dengan satu tangan.
 Selain itu, permainan tradisional juga dapat melatih kemampuan sosial para pemainnya. Inilah yang membedakan permainan tradisional dengan permainan modern. Pada umumnya, mainan tradisional adalah permainan yang membutuhkan lebih dari satu pemain, Hal ini sangat berbeda dengan pola permainan modern. Kemampuan sosial anak tidak terlalu dipentingkan dalam permainan modern ini, malah cenderung diabaikan karena pada umumnya mainan modern berbentuk permainan individual di mana anak dapat bermain sendiri tanpa kehadiran teman-temannya. Sekalipun dimainkan oleh dua anak, kemampuan interaksi anak dengan temannya tidak terlalu terlihat. Pada dasarnya sang anak terfokus pada permainan yang ada di hadapannya. Mainan modern cenderung bersifat agresif, sehingga tidak mustahil anak bersifat agresif karena pengaruh dari mainan ini.
Meskipun permainan tradisional sudah jarang ditemukan, masih ada beberapa anak Indonesia di daerah-daerah terpencil yang memainkan permainan ini di kota besar seperti surabaya, masih ada anak yang bermain permainan tradisional. Bahkan, permainan tradisional juga digunakan oleh para psikolog sebagai terapi pengembangan kecerdasan anak.
Desa Sekaran Kabupaten Lamongan salah satu desa yang memiliki penduduk yang sangat banyak terutama pada anak-anak anehnya akhir-akhir ini sekitar tiga tahun saya lihat anak-anak tidak ada yang bermain permainan tradisional, mereka lebih memilih permainan yang lebih modern mungkin mereka lebih muda menjumpai permainan modern dari pada permainan tradisional karena dilihat dari pertumbuhan perekonomian masyarakat desa sekaran semakin lama semakin meningkat jadi tidak kemungkinan orang tua lebih suka membelikan permainan yang lebih modern dari pada orang tua membuatkan permainan tersebut.
Pada saat ini anak-anak di Desa Sekaran Lamongan setela pulang sekolah banyak yang mengunjungi wernet dan tempat rental play station utuk mencari hiburan di waktu yang kosong, namun kondisi saat ini berbeda dengan anak-anak yang masih duduk di bangku SD/MI pada masa dahulu sebelum perkembangan ilmu teknologi masuk ke desa Dekaran Lamongan mereka setelah pulag sekolah bermain dengan teman-temanya dengan peralatan seadanya, misalnya bermain dengan pecahan genting (engkle), benthik (patil lele), gopak sodor, bentengan, boy-boyan dan kekean.
Perkembangan teknologi memang mempengaruhi lunturnya permainan tradisional dalam kehidupan anak-anak apalagi setelah ada beberapa warga membuka usaha warnet anak-anak semakin meningalkan permainan tradisional, di Desa Sekaran Lamongan ada sekitar lima warnet yang tersebar di dalam desa dan semua pengunjung di dominasi anak-anak untuk main game on line apalagi pada waktu malam hari setelah magrib semua dipenuhi anak yang masih duduk dibangku SD/MI dan itu sangat berpengaruh untuk disalah gunakan dengan melihat situs yang kurang mendidik kalau tanpa ada pengawasan orang tua.
Perkembangan atau kemajuan ekonomi masyarakat Desa Sekaran Lamongan sangatlah cepat semakin lama semakin meningkat, karena warga banyak yang pergi merantau diluar jawa untuk mencari nafkah untuk anaknya yang ditingal dirumah dengan neneknya dan tidak bisah dipungkiri lagi pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat yang ditandai oleh tingginya tingkat konsumsi dan standar hidup, revolusi teknologi intensitas modal yang makin besar dan organisasi birokrasi yang rasional, disamakan dengan modernisasi ekonomi dengan adanya pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih bersifat konsumtif sehinga masyarakat akan cenderung malas memproduksi sesuatu, salah satu dampak dari masyarakat konsumtif adalah hilangnya permainan tradisional yang ada di Indonesia terutama pada masyarakat perkotaan pada umumnya orang tua banyak yang malas untuk membuatkan permainan-permainan tradisional, pada masyarakat Desa pada era modernisasi ini permainan-permainan tradisional juga semakin menghilang salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat mengakibatkan masyarakat lebih konsumtif dan para orang tua malas untuk membuatkan permaianan-permainan tradisional pada anakanakanya, Permaianan tradisional merupakan permainan yang sangat mudah ditemukan dan sangat mudah dimainkan karena bahan yang dipergunakan untuk membuat permainan tradisional sangat mudah ditemukan disekeliling kita, misalnya permainan patil lele (benthik), gangsing (kekean), engkle, dan masih banyak lagi permaianan tradisional yang tidak mengeluarkan biaya sedikitpun, manfaat dari permaianan tersebut juga baik untuk kecerdasan dan skil pada anak usia dini.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Permainan Tradisional
Permaianan Tradisional, merupakan permainan atau aktivitas yang berkaitan dengan kebugaran jasmani dalam diri seseorang dan telah memiliki tradisi yang suah berkembang selama beberapa generasi dan berupa tradisi budaya suatu bangsa, yang dibentuk oleh masyarakat didalamnya, karena beberapa faktor berupa nilai kearifan lokal budaya daerah tersebut.  Permainan itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu: permainan untuk bermain (play) dan permaianan untuk bertanding (games). Permainan untuk bermain dilakukan guna mengisi waktu luang dan bersifat hiburan pada umumnya dilakukan oleh anak-anak. Sedangkan permainan untuk bertanding menjadi empat jenis yaitu :
1.      Permainan yang memerlukan kekuatan / keterampilan fisik (contoh: Enggrang, Dayung, Panah, dan pencak silat)
2.      Permainan yang memerlukan suatu siasat (contoh: dakon, dam-daman)
3.      Permaianan yang memerlukan kekuatan fisik dan siasat (contoh: sepak takraw. Gobak sodor, dan kasti)
4.      Permainan yang bersifat untung-untungan (contoh: karapan sapi)
Ini merupakan sebagian kecil dari permainana tradisional yang beragam dan berbeda antara satu daerah dengan yang lainnya.
Nilai terkandung dalam permainan tradisional
Dalam setiap kegiatan pasti memiliki, kandungan nilai-nilai didalamnya, termasuk dalam permainan tradisional, adalah sebuah bentuk penghargaan  pada usaha keras untuk mencapai prestasi yang unggul, penghargaan, pada prestasi orang lain serta nilai-nilai religiunitas.
Permainan edukatif adalah suatu kegiatan yang sangat menyenangkan, dapat mendidik dan bermanfaat untuk meningkatkan permainan kemampuan berbahasa, berpikir, serta bergaul anak dengan lingkungan. Permainan edukatif juga dapat berarti sebuah bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan atau kepuasaan dari cara atau alat pendidikan yang digunakan dalam kegiatan bermain, yang disadari atau tidak memiliki muatan pendidikan yang dapat bermanfaat dalam mengembangkan diri secara seutuhnya. Ringkasnya, permainan edukatif merupakan sebuah bentuk kegiatan mendidik yang dilakukan dengan menggunakan cara atau alat permainan yang bersifat mendidik.


2.2 Permainan Tradisional yang edukatif
Dapat dikatakan bahwa permainan tradisional yang dimiliki masyarakat indonesia secara kearifan lokal masing-masing daerah di indonesia yang beraneka-ragam permainan tradisional didalamnya, setiap permainan tentunya memiliki niali edukasi didalmnya. Kita sadari atau tidak nilai edukasi yang tersimpan didalamnya, adalah nilai yang timbul dalam masyrakat itu sendiri. Nilai edukasi itu sendiri terbentuk , karena masyarakat indonesia cenderung menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan memupuk semangat kerjasama membentuk karakter masyarakat indonesia yang ramah dan terkenal tinggoi akan kemauan dan kerja kerasnya untuk menggapai harapan dan cita-cita bangsa indonesia, melalui permainan/olahraga tradisionalnya.
 Dari penelitian yang dilakukan para ilmuan, diperoleh bahwa bermain mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan anak dalam hidupnya. Tujuan Permaian Edukatif sebenaanya untuk mengembangkan konsep diri (self concept), untuk mengembangkan kreativitas, untuk mengembangkan kopmunikasi, untuk mengembangkan aspek fisik dan motorik, mengemabngkan aspek sosial, mengembangkan aspek emosi atau kepribadian, mengembangkan aspek kognitif, mengasah ketajaman pengindraan, mengembangkan keterampilan olahraga dan menari.
Manfaat permainan edukatif
Permainan edukatif itu dapat berfungsi sebagai berikut:
1.      Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses pembelajaran sambil belajar
2.      Merangsang pengembangan daya pikir, daya cipta, dan bahasa, agar dapat menumbuhkan sikap, mental serta akhlak yang baik.
3.      Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa aman dan menyenagnkan.
4.      Meningkatkan kualitas pembelajran anak-anak

2.3 Peran Penting Permainan Tradisional
Didalam masyarakat peran penting dalam permainan tradisional, perlu kita kembangkan demi ketahanan budaya bangsa, karena kita menyadari bahwa kebudayaan merupakan nilai-nilai luhur bagi bangsa indonesia, untuk diketahui dan dihayati tata cara kehidupannya sejak dahulu. Bangsa indonesia merupakan bangsa yang besar dalam keaneka ragaman kebudayaan didalamnya, termasuk permainan tradisional didalamnya, keanekaragaman permainan tradisional adalah karena banyaknya daerah di indonesia memiliki kearifan lokal kebudayaan masing-masing, sehingga membentuk masyarakatn melakukan aktivitas kebugaran jasmani yang berbeda satu daerah dengan yang lainnya.
            Permainan tradisonal memang sudah seharusnya mendapatkan perhatian khusus dan mendapatkan prioritas yang utama untuk dilindungi, dibina, dikembangkan, diberdayakan dan selanjutnya diwariskan. Hal seperti itu diperlukan agar permaina tradisional dapat memiliki ketahanan dalam menghadapi unsur budaya lain di luar kebudayaannya.

2.4 Macam-Macam Permainan Tradisioanal
Dari beberapa daerah yang ada di Indonesia, Indonesia memiliki beraneka ragam permainan tradisional yang sangat edukatif. Macam-macam permaian edukatif
1.      Egrang
2.      Gebug Bantal
3.      Terompah Panjang
4.      Lari Balok
5.      Tarik Tambang
6.      Hadang
7.      Patok Lele
8.      Benteng
9.      Dagongan
10.  Sumpitan
11.  Gangsing
Salah satu permainan tradisional yang edukatif (mengandung makna dan memberikan nilai kemanfaatan yang terkandung didalamnya untuk edukasi (pendidikan) yang memiliki nilai mendidik anak bangsa ) akan kita bahas dalam penulisan ini.
Permainan BENTENG dan TARIK TAMBANG adalah satu permainan tradisional yang sering kita lakukan bagi kalangan remajad dan usia anak-anak tetapi sesuai perkembangan kemajuan zaman dan teknologi permainan tradisional ini sedikit memudar dari masyarakat indonesia sendiri.
Pada Permainan Benteng, memiliki tujuan memupuk kebugaran jasmani, dan meningkatkan semangat kerjasama antar pemain didalamnya, dan membentuk rasa kebersamaan yang kuat anata pemain yang satu dengan pemain lainnya. Permainan ini dimainkan oleh remaja dan anak-anak dalam permainan ini apabila pemain melanggar permainan maka mendapatkan sanksi atau hukuman , hukuman dan sanksi yang diberikan kepada pemain apabila: (1) menyentuh pemain lawan dengan tangan, (2) mendorong lawan dengan sengaja atau menggaet kaki lawan, dan menyerang wasit atau membuat keributan. Makna dari diberikannya sanksi dalam permainan ini adalah, agar pemain menerapkan sikap spotifitas atau menjungnjung tinggi nilai kejujuran didalamnya agar nilai kebersamaan permainan itu sendiri tidak diciderai oleh perilaku kecurangan antar pemain didalamnya. Sedangkan,
Pada Permainan Tarik Tambang yang merupakan permainan rakyat yang sampai sekarang masih banyak dimainkan oleh masyarakat selain permainan panjat pinang, adalah permainan harus beregu putra maupun putri, menggunakan seutas tali tambang yang memiliki panjang 40-60 meter. Tujuan permainan ini memupuk semangat kerjasama dan bersosialisasi antar pemain didalamnya, ini mengajak kita untuk saling berinteraksi antar pemain didalamnya, selain memberikan kemanfaatan kualitas kebugaran jasmani, meningkatkan semangat kerja sama didalamnya. Sekarang permainan tersebut hanya dapat kita jumpai pada hariphari besar seperti hari kemerdekaan NKRI saja.

2.5 Permainan Tradisional Dalam Perkembangan IT
            Perkembangan kemajuan teknologi ,informasi dan komunikasi saat ini, membuat perubahan sosial dalam masyrakat seurudh dunia. Masyarakat Indonesia termasuk yang mendapatkan dampak seperti ini juga, Memudarnya permainan Tradisional di era globalisasi termasuk perubahan sosial yang terjadi akibat dari kurangnya kesadaran masayarakat lokal melestarikan dan memberdayakan permainan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ini terjadi contohnya, pada semakin berkembangnya games online lebih diminati dan disukai anak-anak zaman sekarang ketimbang permainan tradisional atau anak-anak yang zaman dahulu sering kita mainkan.
Menurut William F. Ogburn Seorang sosiologi Amerika, merupakan ilmuan pertama yang melakukan penelitian terinci menyangkut proses perubahan sosial. William F. Ogburn juga menyatakan bahwa perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun non material. Ogburn berpendapat bahwa budaya material berubah lebih cepat dibandingkan dengan budaya non material yang dapat menyebabkan terjadinya cultural lag. Sedangkan Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara . Dalam perkembangan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi keterkaitan antara perubahan sosial dan globalisasi adalah terhadap perubahan dalam budaya masyakarat lokal yang cenderung dinamis terhadap kemajuan zaman, dan menerima masuknya kemajuan teknologi dengan mudah dalam masyarakat.
Dalam suatu Masyarakat yang menerima perubahan sosial cenderung akan memiliki dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat yang menerima perubahan sosial itu sendiri. Terlebih dalam Perkembangan Teknologi Informasi sudah yang sedemikian pesatnya sangat sulit bagi kita untuk mengontrolnya. Hampir setiap detik produk Teknologi Informasi tercipta di seluruh belahan dunia. Kita patut mengapresiasi perkembangan Teknologi Informasi ini karena tentunya akan semakin membantu kehidupan manusia. Dampak positif dan negatif pemanfaatan IT sudah pasti ada dan sudah sewajarnya kita mewaspadai hal ini.
Berikut ini beberapa hal yang menjadi dampak positif perkembangan Teknologi Informasi.
1.              Mempermudah dan mempercepat akses informasi yang kita butuhkan.
2.              Mempermudah dan mempercepat penyampaian atau penyebaran informasi.
3.              Mempermudah transaksi perusahaan atau perseorangan untuk kepentingan bisnis.
4.              Mempermudah penyelesaian tugas-tugas atau pekerjaan.
5.              Mempermudah proses komunikasi tidak terhalang waktu dan tempat.
Sementara itu dampak negatif perkembangan Teknologi Informasi antara lain,
1.              Isu SARA, kekerasan dan pornografi menjadi hal yang biasa.
2.              Kemudahan transaksi memicu munculnya bisnis-bisnis terlarang seperti narkoba dan produk black market atau ilegal.
3.              Para penipu dan penjahat bermunculan terutama dalam kasus transaksi online.
4.              Munculnya budaya plagiarisme atau penjiplakan hasil karya orang lain.
2.6 Analisis Memudarnya Permainan Tradisional
Dari uraian penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa keberagaman permainan tradisional yang dimiliki masyarakat indonesia, merupakan aset kebudayaan bangsa kita yang seharusnya kita jaga dan lestarikan agar tidak hilang ditelan kemajuan zaman dengan pesatnya kemajuan dunia IT di era global. Permainan Tradisional sudah seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah sebagai penyelenggara negara, dan masyrakat sebagai pembentuk kebudayaan itu sendiri, perlu adanya pemberdayaan permainan tradisional yang pernah ada di indonesia, caranya dengan mengajak tokoh masyarakat yang mengenal permainan tersebut untuk terus memberika pengetahuan dan memainkan permainan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
            Tujuan permainan tradisional yang memiliki nilai kebersamaan dan memupuk semangat nasionalisme bangsa merupakan nilai yang seharusnya tidak boleh dihilangkan dalam masyarakat indonesia. Perubahan sosial yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun non material akan berpendapat budaya material berubah lebih cepat dibandingkan dengan budaya non material , permainan tradisional salah satu didalamnya yang ikut terkena dampak perubahan sosial oleh arus globalisasi.
                        Perkembangan IT sudah sepatutnya kita apreasiasi akan tetapi perkembangan IT jangan sampai menghilangkan kebudayaan lokal masyarakat itu sendiri, terlebih dalam dunia olahraga seperti permainan tradisional, berkembang pesatnya games online dalam segi pemainan modern bagi remaja dan anak-anak tentu memiliki beberapa dampak yang dirasakan ,diantaranya: menurut Margaretha Soleman, M.Si, Psi menuliskan dampak buruk secara sosial, psikis, dan fisik dari kecanduan bermain game online dan cara-cara penyembuhannya.Berikut dampak games online Secara Sosial:
1.         Hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang.
2.         Pergaulan kita hanya di game on line saja, sehingga membuat para pecandu game online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata.
3.         Ketrampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain.
4.         Perilaku jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan di game online.
Lebih banyak lagi dampak yang ditimbulkan terhadap perkembangan IT bagi anak-anak dan remaja adalah akibat tidak dapat dibendungnya kemajuan IT didunia tidak seimbang dengan kesiapan masyrakat menerimanya, sehingga terkadang nilai-nilai lokal masyrakat memudar atau ditinggalkan karena dianggap kurang menarik lagi, dan hanya mengahbiskan waktu saja. Pada permainan tradisional yang cenderung menggunakan waktu dan fisik memang terlihat membosankan, karena apabila ada yg lebih praktis atau mudah sebagai hiburan, bahasa kasarnya mengapa kita harus mempersulit dengan adanya kemajuan IT .
Pemikiran seperti itu seharusnya jangan sampai terfikirkan, oleh kita. Sejatinya permainan tradisional membentuk semangat kerjasama dan sikap saling komunikasi antar pemain didalamnya sehingga dapat melatih kita berinteraksi sosial, apabila nilai dasar seperti ini dihilangkan maka kita akan menjadi masyrakat yang tidak mampu memelihara kearifan lokal masyrakatnya sendiri, terutama menjaga nilai-nilai edukasi kelestarian permainan tradisional itu sendiri .

Permainan Modern
   Permainan modern ialah permainan yang berasal dari industri atau umumnya menggunakan teknologi dalam pembuatan serta permainannya. Permainan jenis ini menghadirkan bentuk permainan seperti video game, baik itu dalam console maupun komputer. Ada banyak jenis console game yang memberikan kemajuan teknologi, dalam segi tampilan gambar maupun cara memainkan yang beragam, sehingga menarik perhatian kita untuk memainkannya. Pabrikan video game pun senantiasa memanjakan kita dengan kemajuan teknologi yang semakin mengagumkan. Bahkan jenis game online yang sedang trend saat ini telah menjadi favorit hampir di seluruh dunia. 

Jenis - jenis Permainan Modern :

a. Adventure Game (Game Pertualangan)
Permainan ini banyak dinikmati oleh para gamer, jenis game ini pada umumnya terdiri dari banyak tingkatan dan terdiri dari banyak karakter. Pada dasarnya game ini adalah petualangan yang berisikan item untuk dikumpulkan sehingga dapat mencapai leveltertentu.

b. Fighting Game (Game Berkelahi)
Untuk menjadi sangat mahir dalam game ini tidaklah sulit. Pada tipe game ini, gamerditempatkan dalam situasi dimana harus berkelah dengan lawan, dalam setiap gameada aturannya masing-masing. Pada game ini gamer harus kalahkan setuap musuh yang ada pada game tersebut.

c. Racing Game (Game Balapan)
Game ini sangat diminati oleh para pecinta otomotif, karena pada game ini gamerdituntut untuk menang dalam setiap race. Kelebihan game ini adalah gambar yang sangat futuristik dan atraktif.

d. Vehicle Combat Game (Game Peperangan Luar Angkasa)
Tipe game ini termasuk paling tua diantara yang lain. Game seperti ini kebanyakan terdiri dari kendaraan antar planet, serta penembaknya. Game ini memberikan sasaran dan misi yang harus diselesaikan. Biasanya game ini hanyalah cerita fiktif belaka.


e. First Person Shooter Game (Game Menembak Orang Pertama)
Tipe ini adalah yang terbaru, muncul pada pertengahan tahun 1998. pada game ini merupakan kombinasi antara tindakan dan petualangan. Disebut sebagai First Person Shooter Game karena, orang pertama yang melihat musuh harus segera menembak. Karakter dalam permainan ini dilengkapi dengan senjata.

f. Sport Game (Game Olah Raga)
Tipe game ini adalah yang paling banyak diminati di kalangan gamer, karena mudah serta unsur tantangan dalam game ini tidaklah terlalu sulit. 

Dampak Permainan Modern Bagi Anak

   Hal yang paling sederhana ialah kita jadi malas belajar. Dari segi kesehatan apabila kita terlalu lama duduk dan bermain mata dapat lelah atau rusak, tubuh pun akan mengalami gangguan karena kita tidak banyak bergerak. Selain itu terlalu sering bermain video game membuat kita lupa untuk bermain di luar, berbagi keceriaan dengan teman bermain di alam terbuka. Hal ini dapat mengurangi rasa persaudaraan dan toleransi kita sesama teman, padahal banyak manfaat dan pelajaran yang dapat kita ambil dengan bermain bersama teman.

  Permainan modern yang menghadirkan ilusi virtual, ternyata telah membunuh rasa kemanusiaan anak-anak. Kebersamaan, kasih-sayang, jiwa sosial yang mereka temui dalam permainan tradisional, akhirnya dihancurkan oleh permainan industri modern. Anak-anak menjadi egois, introvert dan akhirnya saling curiga.

          Permainan tradisional kini banyak yang terlupakan dan tergantikan oleh permainan modern padahal dampak dari permainan modern sendiri itu akan secara langsung pada kesehatan penikmatnya, khususnya anak-anak. Antara lain sebagai berikut:

1.      Penyakit Mata – Menghabiskan lebih dari tujuh jam sehari didepan monitor bisa menyebabkan sindrom yang menyerupai mata kering yang diteliti oleh JAMA Ophtyhalmoplogy. Karena mata kering dan susah melihat bisa juga mempengaruhi ingatan si penderita.

2.      Sakit Kepala Sebelah/Migrain – Karena terlalu lama melihat layar terus menerus makan saraf dari otak ke mata akan mengalami pembengkakan karena nyeri dan bisa menyebabkan frustasi karena tidak bisa memikirkan apapun, yang ada hanyalah emosi karena fungsi kerja otak tidak optimal.



B.     Penyebab Permainan Bermain Permainan Modern Menjadi Kebudayaan Dalam Masyarakat
     Penyebab bermain permainan modern ini karena para orang tua takut anaknya salah bergaul terhadap teman yang nakal, dan rata-rata orang tua yang takut terhadap ini adalah orang tua kalangan atas yang rela membelikan apapun supaya anaknya tidak terkontaminasi terhadap dengan anak yang nakal. Meskipun para orang tua tau itu punya dampak buruk terhadap anaknya karena nanti sulit untuk berkomunikasi dari luar.
C.    Hal yang Mempengaruhi Anak-Anak Lebih Suka Bermain Permainan Modern
     Ketika anak yang masih kecil disuguhkan permainan yang menarik, bergambar, dan bergerak pasti anak tersebut ingin memainkanya. Tidak peduli akan sekitarnya namanya juga masih anak kecil, yang penting bermain itu menyenangkan. Ketika sudah bosan akan permainan yang seperti itu, mereka akan mendownload permainan baru dan lebih menarik lagi, karena permainan modern mempunyai jenis permainan yang banyak.
D.    Nilai-nilai yang Terkandung Dalam Permainan Tradisional
     Padahal nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional sangat banyak dan tidak selamanya membosankan, permainan tradisional mengandung nilai-nilai local wisdom dan pemahaman moral jika dibandingkan dengan permainan modern saat ini, seperti :
1.    Mengasah Otak
     Permainan “game online” merupakan model permainan yang mengedepankan aktivitas otak dari pada fisik. Sedangkan, permainan tradisional juga tidak melulu melakukan tindakan fisik, akan tetapi keterlibatan otak juga kerap dibutuhkan dalam permainan ini. Sebut saja permainan dhakon, permainan yang diadopsi dari filosofi bertani ini menuntut anak supaya berpikir bagaimana cara petani mendapatkan hasil sebanyak mungkin dan kemudian disimpan di dalam lumbung.
2.  Melatih Kemampuan Menjalin Relasi Sosial
     Kemampuan menjalin relasi sosial dengan individu lain merupakan sebuah tuntutan pada permainan tradisional lainnya. Gobak sodor, misalnya. Warisan wong londo ini menghendaki anak untuk saling bertemu dan berkomunikasi dengan anak-anak yang lain. Mereka akan termotivasi berlatih banyak hal, antara lain melatih mereka melakukan kerjasama, menelurkan konsep strategi yang matang, tepa selira atau saling menghormati, berbalas budi dan percaya diri.
3.    Membantu Proses Perkembangan Fisik Dan Psikis Anak
     Perkembangan fisik anak akan terlatih ketika mereka bermain engklek. Bagaimana tidak, dengan cara melompat, menggunakan satu kaki dari petak pertama hingga petak teratas akan melatih otot kaki dan membantu pertumbuhan tulang. Permainan egrang juga perpengaruh positif terhadap otot tangan. Unsur biologis yang terlibat dalam setiap permainan melandasi perkembangan otak, perubahan dan kemampuan bergerak, dan perubahan hormonal di masa puber.   

4.    Melibatkan Unsur Kognitif
     Pembelajaran yang melibatkan unsur kognitif juga akan membiak seiring dengan proses berlangsungnya permainan. Psikolog Swiss, Jean Piaget (1952), mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggungjawab atas cara anak menggunakan dan mengadaptasi sebuah konsep dasar informasi. Dua proses penting yang bertalian erat dengan permainan yang mereka lakukan adalah: asimilasi dan akomodasi.
     Dalam permainan egrang, misalnya. Budi berumur delapan tahun diberi bambu yang sudah dirakit sedemikian rupa layaknya alat egrang. Dia belum pernah sama sekali menggunakan alat itu. Tetapi dengan cara mengamati orang lain berjalan tinggi dengan bambu maka dia mengetahui bahwa bambu tadi harus dinaiki pada bagian yang sudah dirakit kemudian diayunkan ke depan. Setelah mengetahui hal ini, dia akan memasukkan pengetahuan ini ke dalam konsep pikiran yang sudah dimilikinya (asimilasi).    
     Akan tetapi, bambu tersebut terlalu berat untuk diayunkan, budi terjatuh karena tidak bisa menjaga keseimbangan antara kaki dan tangan untuk melangkah ke depan. Oleh karena itu, dia harus mampu menyesuaikan kekuatan kaki dan tangan bergerak secara seimbang. Penyesuaian ini mencerminkan kemampuannya untuk merubah sedikit pemahamannya tentang dunia (akomodasi).
5.    Melatih Perkembangan Sosioemosional.
     Dalam menjalankan sebuah permainan, secara tidak langsung anak juga melakukan proses perkembangan sosioemosional. Misalnya pada permainan bentengan. Mereka belajar bagaimana membangun hubungan yang baik dan melakukan kerjasama tim untuk mencapai tujuan yang sama. Perubahan emosi, perubahan kepribadian, perkembangan ketegasan dan rasa kegembiraan saat memenangkan permainan mencerminkan proses perkembangan sosioemosional anak. 
6.    Mengendap Dengan Kuat Dalam Alam Bawah Sadar
     Permainan anak-anak dipelajari ketika mereka masih memasuki fase perkembangan kanak-kanak. Sehingga nilai dan pesan-pesan moral yang terdapat dalam permainan tradisional tersebut dapat masuk dengan cepat. Ini pada gilirannya akan mengendap dengan kuat dalam alam bawah sadar (unconsciousness) seseorang.
     Dalam analisis Freud, ketika mereka sudah dewasa kecemasan, ketakutan, dan apa-apa yang dipikirkannya tidak bisa luput dari dorongan alam bawah sadarnya. Sehingga, jika sejak kecil mereka pernah mengenal nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom), etika perilaku dan nilai-nilai moral lainnya, maka ketika dewasa kelak konsep ini akan tetap hadir mengiringi alam sadar (consciousness) mereka yang kemudian termanifestasi dalam wujud perilaku nyata.

     Kiranya tidak tepat jika menganggap permainan tradisional ini sebagai salah satu permainan yang telah usang dan layak masuk museum. Nyatanya, kebermaknaan nilai-nilai local wisdom dan pemahaman moral masih memiliki pengaruh kuat pada usia dewasa. Sejatinya, media ini juga mampu mereduksi generasi modern yang sarat dengan perilaku-perilaku konsumtif, hedon, dan glamorius duniawi. Sebuah budaya baru yang teralienasi dari kearifan lokal maupun moral dan etika.

BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
            Dalam menerima sikap perubahan sosial didalam masyrakat kita memang harus bersifat terbuka dan dinamis terhadapa perkembangan zaman, perkembangan dunia IT. Ada sebuah garis-garis yang harus memisahkan kebudayaan asli dengan masuknya kebudayaan luar dalam era global saat ini. Perubahan sosial akan terjadi apabila masyarakat menerima masuknya perubahan itu sendiri, maka dari itu kita perlu yang namanya kesadaran sejak dini untuk menjaga dan melstarikan kebudayaan lokal masyarakat kita sendiri, kalau bukan kita yang menjaga kebudayaan tersebut, siapa lagi dan tidak akan menutup kemungkinan memudarnya permainan tradisional.

b. Saran
            Kita sebagai masyarakat bangsa harus tetap melestarikan budaya Negara kita, karena budaya inilah yang akan kita turunkan kepada generasi generasi baru yang akan melanjutkan perjuangan kita kelak dalam membangun Negara ini.

DAFTAR PUSTAKA:
http://trisatriaprapipsunj.blogspot.co.id/2014/02/memudarnya-permainan-tradisional-akibat.html